GREAT LEADER

Cara mudah membangun ASET
Bersama kita berbagi misi dan visi, Kreatifitas menawarkan penghasilan tanpa, dengan Tianshi Group menawarkan kerjasama kepada anda untuk membangun penghasilan tanpa batas, dan didukung Business School Unicore pastikan anda bergabung Agus Haryanto ID No:9111.5787. Dan kami akan memperkenalkan kepada anda bagaimana membangun, seseorang yg telah mempunyai Organisasi Besar sebagai Networker, maspoedjo dengan Jaringan diseluruh dunia. Pastikan anda menjadi besar dan bergabung dengan Organisasi yang besar UNICORE dibawah komando sang Director Louis Tendean (Peringkat tertinggi) di Tianshi Indonesia

Rabu, 13 Februari 2008

Cina Perkuat Bisnisnya di Indonesia


5.000 Distributor Tianshi Group akan berkumpul di Jakarta

Perusahaan skala besar dari Cina, Tianshi Group, menyatakan siap membangun "Kerajaan" bisnisnya dengan membangun pabrik di Indonesia, menyusul basis produksi mereka yang ada di Amerika Serikat, Kanada, Spanyol dan Jepang. Untuk mewujudkan itu, sebanyak 5000 distributor dari seluruh dunia akan berkumpul dalam konferensi besar di Jakarta Mei mendatang.

”Presiden Megawati Soekarnoputri saat ke Cina Maret lalu, sempat bertemu dengan eksekutif kami. Saat itu kami mengundang Ibu Presiden untuk hadir pada seminar international di Jakarta. Dan beliau menyatakan akan hadir dan mendukung acara itu,
“ ujar Wakil Direktur Pemasaran Tianshi Group Li Lin mewakili Presdirnya Li Jinyuan di Jakarta, kemarin.


Menurutnya sejauh ini distributor perusahaan makanan kesehatan tersebut sudah mempunyai distributor di 96 negara termasuk Indonesia. Dan seiring dengan konferensi besar di Jakarta tahun 2006 ini akan dicanangkan keberadaan Tianshi di lebih dari 100 negara. Hingga saat ini, perusahaan itu mempunyai aset sebesar 150 juta dolar AS.


Ditanya tentang minatnya untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia, Lin mengatakan bahwa meski baru tahun lalu masuk ke Indonesia namun Indonesia dinilai sebagai pasar yang prospektif. Terbukti dengan sambutan terhadap produk yang sudah dipasarkan.


Dengan pendirian pabrik di Indonesia, perusahaan dari Cina ini berharap dapat menekan biaya sehingga harga untuk konsumen di Indonesia tetap terjangkau. Namun Lin tidak menjelaskan letak dan investasi untuk pabrik yang akan dibangun.

Mengenai produk kesehatan yang dipasarkan secara penjualan langsung (multi level marketing, MLM), dimaksudkan untuk lebih menyerap konsumen lebih banyak hasil kemajuan bioteknologi makanan kesehatan Cina yang berumur 5000 tahun.

Dengan pengalaman itu, ia menjamin seluruh produk yang dipasarkan termasuk yang ada di Indonesia mempunyai jaminan kualitas. Sejauh ini, produk Tianshi sudah mendapatkan ISO 9002 dan pengakuan dari lembaga Food and Drog Administration (FDA) Amerika Serikat.

Siap Bersaing

Sementara itu, General Manager Tianshi Indonesia, Chen mengatakan, dengan adanya pabrik di Indonesia maka hal ini setidaknya akan memberikan ketenangan bagi para distributor menyangkut pengadaan produknya yang saat ini masih harus diimpor.

Ditanya bagaimana strategi Tianshi menghadapi persaingan dengan kompetitor lain karena begitu banyak perusahaan MLM yang ada, ia menjawab bahwa bagaimanapun persaingan itu memang harus dihadapi. Namun, pihaknya telah mempunyai motto bahwa kasih sayang itu tanpa batas, tanpa mengenal negara mana saja.

Di tempat terpisah. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Sampurnmo mengungkapkan, dalam waktu dekat sebuah perusahaan obat tradisional Cina akan membangun pabrik di Indonesia dengan nilai investasi sebesar 6 juta dolar.


Hal itu terungkap ketika Sampurno melakukan kunjungan kerja ke Traditional China Medicine (TCM), dan Kamar Dagang Cina di bidang obat-obatan tradisional, pekan lalu.

Untuk jangka pendek, hasil kunjungan itu adalah akan dibangunnya satu perusahaan obat-obatan tradisional Cina di sini,” ujarnya. Diketahui, Cina setiap tahun memproduksi obat-obatan tradisional senilai 6 miliar dolar, yang 1 miliar diantaranya diekspor. Sedangkan Indonesia. sendiri, nilai penjualan obat-oabatan tradisionalnya mencapai sekitar Rp1 triliun dari total nilai penjualan obat-obatannya mencapai Rp 14 triliun pada tahun yang lalu. (A-78) ***

Tidak ada komentar: